Mencoba menyadari, semakin kita mengenal sesuatu, maka semakin dalam pula kecenderungan kita memenuhi keinginan itu. Padahal tak mungkin memenuhi semua keinginan untuk terwujud. Padahal tak mungkin pertemuan akan selalu berujung kebersamaan, dan tak mungkin memahami sesuatu tanpa harus melewati luka dan rasa kehilangan.
Ketika mengenal, lalu mewujud dalam mimpi, dan ketika berusaha memilikinya, ternyata bukanlah yang terbaik untuk terjadi. Ketika berusaha semakin mengenal dan memahami, justru semakin harus melepasnya pula, karena tak mungkin memiliki mimpi yang justru akan menyakiti.
Melepas, karena tidak selamanya pergi menjauh, bukan karena benar-benar ingin pergi. Tidak selamanya rasa benci yang lahir karena benar-benar membencinya. Dan karena melepas adalah hal yang terbaik yang mampu diberi terhadap mimpi yang tak bisa dimiliki. Karena melepas adalah hal yang terbaik yang justru membuat mimpi itu tetap hidup.
Melepas mimpi ibarat mengikhlaskan hati menerima yang terjadi. Walau melepas terkadang berarti kehilangan. Tapi kehilangan jika kita kembalikan kepadaNya, adalah menemukan ganti yang lebih baik. Karena melepas, menjaga kemurnian hati menjalani hidup karenaNya, dalam ridhaNya tak terganti oleh apa pun dalam hidup ini.
Wallahu'alam....(dari nasihatnya mas Fachrie..)"
makasih atas semua perhatianny...ini adalah salah satu bentuk perhatian dari seorang teman...nanti t akan cerita yang sebenarnya...bukan sekarang...yang terpenting ialah...alhamdulillah t masih punya kalian yang selalu mengingatkan t..yang selalu mengajarkan banyak hal untuk lewati setiap detik hidup t...yang selalu membantu t berLOGIKa dan tidak mengajarkan t akan CINTA YANG MELEBIHI CINTA T KEPADA ALLAH...trimakasih untuk kalian semua...aku sayang kalian^^
No comments:
Post a Comment