huuuum..sepertinya beberapa minggu ini dan kedepan saya sedang menghadapi orang2 yang sedikit bicara..yang selalu menuangkannya ke dalam tulisan2 mereka...dan akhirna saya lah yang berinisiatif untuk mengartikannya...*ntar kalo salah yo maaf yoo..suruh sapa gag ngumung lgsng*
dan tia yang sangat cerewet ini kelimpungan sendiri ketika menghadapi orang2 pendiam itu..ada waktu dimana kami benar2 diam dan saya selalu memutar otak untuk memecah keheningan ini...hahahahah...ada saran?
hemm...tapi tapi tapi..t merasa nyaman...dan ketika t mengacak2 beberapa lembar tentang dy..hemm...yayayaya...itulah yang t suka...hahahhahaa...sudahlah...
sebentar lagi t mu toefl...sepertina bisa dilanjutkan nanti...*napa kalo nulis ttg ini selalu gag jelas..wew...*
Wednesday, October 28, 2009
Tuesday, October 27, 2009
>.< jelek >.<
kemarin, akhirna aku ketemu lagi ma dy...bener aja kan mukanya pucet penuh dengan masalah..
tapi..lagi2..dy gag pernah mu crita...selalu bilang...
"nduut...kapan aku mu crita ma kamu???!!!pe matipun aku gag kan mu crita!"
aarrgghh...pengen banget rasana nampar tu muka...sok-sok dewasa dan bisa menyelesaikan masalahnya sendiri...huum...memang jalan terbaik ialah menunggu dy crita sendiri..tanpa harus dipaksa...
akhirna pun kami jalan tanpa arah..nyari supermarket pe nyasar ke perbatasan jogja...hahahhaa...itulah dy..selalu melakukan hal2 aneh dan aku suka hal2 itu..wew..
ntahlah...apa yang terjadi pada sahabatku satu itu..sebenernya mudah sekali ditebak..saat2 tertentu dy buka beberapa clue dan akhirna pun aku yang harus merangkainya..ketika aku menjadi seorang yang sangat sok tau tentang hidupna..nanti dy marah2 gag jelas karna sepertinya aku telah membuka2 arsip privasinya...dudududududuuduuu....
yaah...apapun kamu kawan...t ada disini...yang bakal selalu berusaha ada buat kamu...
tapi..lagi2..dy gag pernah mu crita...selalu bilang...
"nduut...kapan aku mu crita ma kamu???!!!pe matipun aku gag kan mu crita!"
aarrgghh...pengen banget rasana nampar tu muka...sok-sok dewasa dan bisa menyelesaikan masalahnya sendiri...huum...memang jalan terbaik ialah menunggu dy crita sendiri..tanpa harus dipaksa...
akhirna pun kami jalan tanpa arah..nyari supermarket pe nyasar ke perbatasan jogja...hahahhaa...itulah dy..selalu melakukan hal2 aneh dan aku suka hal2 itu..wew..
ntahlah...apa yang terjadi pada sahabatku satu itu..sebenernya mudah sekali ditebak..saat2 tertentu dy buka beberapa clue dan akhirna pun aku yang harus merangkainya..ketika aku menjadi seorang yang sangat sok tau tentang hidupna..nanti dy marah2 gag jelas karna sepertinya aku telah membuka2 arsip privasinya...dudududududuuduuu....
yaah...apapun kamu kawan...t ada disini...yang bakal selalu berusaha ada buat kamu...
Monday, October 26, 2009
keluarga yang penuh dengan cinta kasih *mario teguh*
Kunci bagi keberhasilan yang seimbang adalah sebuah keluarga yang penuh dengan cinta kasih.
Ambillah rumah kecil yang sesederhana apa pun. Ia akan lebih indah daripada istana semegah apa pun yang berisi pertengkaran.
Ingatlah, bahwa
Tujuan dari semua keberhasilan
adalah pulang ke rumah dengan perasaan damai.
Apakah yang sebetulnya kita harap untuk dicapai
dengan upaya berkelanjutan dan tanpa letih
untuk menemukan kesalahan satu sama lain,
dan menggunakan semua muslihat untuk membuktikan bahwa pasangan kita salah?
Apakah kita membutuhkan kemarahan
dan kebencian sebagai jalan untuk
mencapai kehidupan yang baik dan berbahagia?
Mengapakah kita tidak memilih suasana yang damai, pengertian yang menerima dan memaafkan, ketulusan yang memesrakan, dan kepolosan yang menggembirakan?
Mengapakah demikian penting bagi kita untuk merasa benar di atas kesalahan kekasih hati kita?
Jika kita saling mengasihi, mengapakah kita mengupayakan kepuasan dari penyiksaan hati kekasih kita?
Mengapakah kita tidak saling mengupayakan kegembiraan bagi satu sama lain?
Mengapakah kita tidak melihat bahwa kesedihan hati kekasih kita adalah pencacatan kehidupan kita sendiri?
Mengapakah penting bagi kita untuk merasa menang dalam keluarga yang pasangannya terkalahkan dan terkecilkan?
Marilah kita lebih berkasih sayang.
Bahagiakanlah kekasih Anda, karena itu adalah cara terdekat untuk membahagiakan diri Anda sendiri.
Indahkanlah kecintaan Anda kepada keluarga,
karena cara terdekat untuk memperbaiki rezeki adalah
meningkatkan kualitas kasih sayang di keluarga.
Berlakulah lebih damai,
lalu perhatikan apa yang terjadi.
http://www.facebook.com/photo.php?pid=2510901&id=52472954880
semakin sayang mamah...mamah..mamah...papah...wildan..zaidan..teteh...ibu...smuanaa...
Ambillah rumah kecil yang sesederhana apa pun. Ia akan lebih indah daripada istana semegah apa pun yang berisi pertengkaran.
Ingatlah, bahwa
Tujuan dari semua keberhasilan
adalah pulang ke rumah dengan perasaan damai.
Apakah yang sebetulnya kita harap untuk dicapai
dengan upaya berkelanjutan dan tanpa letih
untuk menemukan kesalahan satu sama lain,
dan menggunakan semua muslihat untuk membuktikan bahwa pasangan kita salah?
Apakah kita membutuhkan kemarahan
dan kebencian sebagai jalan untuk
mencapai kehidupan yang baik dan berbahagia?
Mengapakah kita tidak memilih suasana yang damai, pengertian yang menerima dan memaafkan, ketulusan yang memesrakan, dan kepolosan yang menggembirakan?
Mengapakah demikian penting bagi kita untuk merasa benar di atas kesalahan kekasih hati kita?
Jika kita saling mengasihi, mengapakah kita mengupayakan kepuasan dari penyiksaan hati kekasih kita?
Mengapakah kita tidak saling mengupayakan kegembiraan bagi satu sama lain?
Mengapakah kita tidak melihat bahwa kesedihan hati kekasih kita adalah pencacatan kehidupan kita sendiri?
Mengapakah penting bagi kita untuk merasa menang dalam keluarga yang pasangannya terkalahkan dan terkecilkan?
Marilah kita lebih berkasih sayang.
Bahagiakanlah kekasih Anda, karena itu adalah cara terdekat untuk membahagiakan diri Anda sendiri.
Indahkanlah kecintaan Anda kepada keluarga,
karena cara terdekat untuk memperbaiki rezeki adalah
meningkatkan kualitas kasih sayang di keluarga.
Berlakulah lebih damai,
lalu perhatikan apa yang terjadi.
http://www.facebook.com/photo.php?pid=2510901&id=52472954880
semakin sayang mamah...mamah..mamah...papah...wildan..zaidan..teteh...ibu...smuanaa...
Saturday, October 24, 2009
buat yang mau jadi wanita karir, kudu baca ini nih (sharing dari note orang)
Semoga bermanfaat terutama bagi para ibu.
Untuk seorang ibu yang sibuk bekerja dan bekerja....l
Untuk seorang ibu yang sibuk bekerja dan bekerja....l
Saya seorang ibu dengan 2 orang anak , mantan direktur sebuah Perusahaan multinasional. Mungkin anda termasuk orang yang menganggap saya orang yang berhasil dan sukses dalam karir namun sungguh jika seandainya saya boleh memilih maka saya akan berkata kalau lebih baik saya tidak seperti sekarang dan menganggap apa yang saya raih sungguh sia-sia.
Semuanya berawal ketika putri saya satu-satunya yang berusia 19 tahun baru saja meninggal karena overdosis narkotika.
Sungguh hidup saya hancur berantakan karenanya, suami saya saat ini masih terbaring di rumah sakit karena terkena stroke dan mengalami kelumpuhan karena memikirkan musibah ini.
Putera saya satu-satunya juga sempat mengalami depresi berat dan Sekarang masih dalam perawatan intensif sebuah klinik kejiwaan, dia juga merasa sangat terpukul dengan kepergian adiknya. Sungguh apa lagi yang bisa saya harapkan.
Kepergian Maya dikarenakan dia begitu guncang dengan kepergian Bik Inah pembantu kami..Hingga dia terjerumus dalam pemakaian Narkoba.
Mungkin terdengar aneh kepergian seorang pembantu bisa membawa dampak Begitu hebat pada putri kami.
Harus saya akui bahwa bik Inah sudah seperti keluarga bagi kami, dia telah ikut bersama kami sejak 20 tahun yang lalu dan ketika Doni berumur 2 tahun.
Bahkan bagi Maya dan Doni, bik Inah sudah seperti ibu kandungnya sendiri.
Ini semua saya ketahui dari buku harian Maya yang saya baca setelah dia meninggal..Maya begitu cemas dengan sakitnya bik Inah, berlembar-lembar buku hariannya berisi hal ini.
Dan ketika saya sakit (saya pernah sakit karena kelelahan dan diopname di rumah sakit selama 3 minggu)
Maya hanya menulis singkat sebuah kalimat di buku hariannya "Hari ini Mama sakit di Rumah sakit" , hanya itu saja.
Sungguh hal ini menjadikan saya semakin terpukul. Tapi saya akui ini semua karena kesalahan saya.
Begitu sedikitnya waktu saya untuk Doni, Maya dan Suami saya.
Waktu saya habis di kantor, otak saya lebih banyak berpikir tentang keadaan perusahaan dari pada keadaan mereka.
Berangkat jam 07:00 dan pulang di rumah 12 jam kemudian, bahkan mungkin lebih.
Ketika sudah sampai rumah rasanya sudah begitu capai untuk memikirkan urusan mereka.
Memang setiap hari libur kami gunakan untuk acara keluarga, namun sepertinya itu hanya seremonial dan rutinitas saja, ketika hari Senin tiba saya dan suami sudah seperti "robot" yang terprogram untuk urusan kantor.
Sebenarnya ibu saya sudah berkali-kali mengingatkan saya untuk berhenti bekerja sejak Doni masuk SMA namun selalu saya tolak, saya anggap ibu terlalu kuno cara berpikirnya.
Memang Ibu saya memutuskan berhenti bekerja dan memilih membesarkan kami 6 orang anaknya.
Padahal sebagai seorang sarjana ekonomi karir ibu waktu itu katanya sangat baik.
Dan ayahpun ketika itu juga biasa-biasa saja dari segi karir dan penghasilan.
Meski jujur saya pernah berpikir untuk memutuskan berhenti bekerja dan mau mengurus Doni dan Maya, namun selalu saja perasaan bagaimana kebutuhan hidup bisa terpenuhi kalau berhenti bekerja, dan lalu apa gunanya saya sekolah tinggi-tinggi? .
Meski sebenarnya suami saya juga seorang yang cukup mapan dalam karirnya dan penghasilan.
Dan biasanya setelah ada nasehat ibu saya menjadi lebih perhatian pada Doni dan Maya namun tidak lebih dari dua minggu semuanya kembali seperti asal urusan kantor dan karir fokus saya.
Dan kembali saya menganggap saya masih bisa membagi waktu untuk mereka, toh teman yang lain di kantor juga bisa dan ungkapan "kualitas pertemuan dengan anak lebih penting dari kuantitas" selalu menjadi patokan saya.
Sampai akhirnya semua terjadi dan diluar kendali saya dan berjalan begitu cepat sebelum saya sempat tersadar.
Maya berubah dari anak yang begitu manis menjadi pemakai Narkoba.
Dan saya tidak mengetahuinya! !! Sebuah sindiran dan protes Maya saat ini selalu terngiang di telinga.
Waktu itu bik Inah pernah memohon untuk berhenti bekerja dan memutuskan kembali ke desa untuk membesarkan Bagas, putera satu-satunya, setelah dia ditinggal mati suaminya .. Namun karena Maya dan Doni keberatan maka akhirnya kami putuskan agar Bagas dibawa tinggal bersama kami..
Pengorbanan bik Inah buat Bagas ini sangat dibanggakan Maya.
Namun sindiran Maya tidak begitu saya perhatikan. Akhirnya semua terjadi , setelah tiba-tiba jatuh sakit kurang lebih dua minggu, bik Inah meninggal dunia di Rumah Sakit.
Dari buku harian Maya saya juga baru tahu kenapa Doni malah pergi dari rumah ketika bik Inah di Rumah Sakit.
Memang Doni pernah memohon pada ayahnya agar bik Inah dibawa ke Singapore untuk berobat setelah dokter di sini mengatakan bahwa bik Inah sudah masuk stadium 4 kankernya.
Dan usul Doni kami tolak hingga dia begitu marah pada kami. Dari sini saya kini tahu betapa berartinya bik Inah buat mereka, sudah seperti ibu kandungnya! menggantikan tempat saya yang seolah hanya bertugas melahirkan mereka sajake dunia.
Tragis !
Dan sebuah foto "keluarga" di dinding kamar Maya sering saya amati Kalau lagi kangen dengannya. Beberapa bulan yang lalu kami sekeluarga ke desa bik Inah.
Atas desakan Maya kami sekeluarga menghadiri acara pengangkatan Bagas sebagai kepala sekolah madrasah setelah dia selesai kuliah dan belajar di pesantren..
Dan Doni pun begitu bersemangat untuk hadir di acara itu padahal dia paling susah untuk diajak ke acara serupa di kantor saya atau ayahnya.
Dan difoto "keluarga" itu tampak bik Inah, Bagas, Doni dan Maya tersenyum bersama..
Tak pernah kami lihat Maya begitu senang seperti saat itu dan seingat saya ..itulah foto terakhirnya.
Setelah bik Inah meninggal Maya begitu terguncang dan shock, kami sempat merisaukannya dan membawanya ke psikolog ternama di Jakarta .
Namun sebatas itu yang kami lakukan setelah itu saya kembali berkutat dengan urusan kantor.
Dan di halaman buku harian Maya penyesalan dan air mata tercurah.
Maya menulis :
"Ya Tuhan kenapa bik Inah meninggalkan Maya, terus siapa yang bangunin Maya, siapa yang nyiapin sarapan Maya, siapa yang nyambut Maya kalau pulang sekolah, Siapa yang ngingetin Maya buat berdoa, siapa yang Maya cerita kalau lagi kesel di sekolah, siapa yang nemenin Maya kalo nggak bisa tidur....... ...Ya Tuhan , Maya kangen banget sama bik Inah"
bukankah itu seharusnya tugas saya sebagai ibunya, bukan bik Inah ?
Sungguh hancur hati saya membaca itu semua, namun semuanya sudah terlambat tidak mungkin bisa kembali, seandainya semua bisa berputar kebelakang saya rela berkorban apa saja untuk itu.
Kadang saya merenung sepertinya ini hanya cerita sinetron di TV dan saya pemeran utamanya. Namun saya tersadar ini real dan kenyataan yang terjadi.
Sungguh saya menulis ini bukan berniat untuk menggurui siapapun tapi sekedar pengurang sesal saya semoga ada yang bisa mengambil pelajaran darinya.
Biarkan saya yang merasakan musibah ini karena sungguh tiada terbayang beratnya.
Semoga siapapun yang membaca tulisan ini bisa menentukan "prioritas hidup dan tidak salah dalam memilihnya". Biarkan saya seorang yang mengalaminya.
Saat ini saya sedang mengikuti program konseling/therapy untuk menentramkan hati saya.
Berkat dorongan seorang teman saya beranikan tulis ini semua.
Saya tidak ingin tulisan ini sebagai tempat penebus kesalahan saya, karena itu tidak mungkin! Dan bukan pula untuk memaksa anda mempercayainya, tapi inilah faktanya.
Hanya semoga ada yang memetik manfaatnya.
Dan saya berjanji untuk mengabdikan sisa umur saya untuk suami dan Doni.
Dan semoga Tuhan mengampuni saya yang telah menyia-nyiakan amanahNya pada saya.
Dan disetiap berdoa saya selalu memohon "YA Tuhan seandainya Engkau akan menghukum Maya karena kesalahannya, sungguh tangguhkanlah Ya Tuhan,
biar saya yang menggantikan tempatnya kelak, biarkan buah hatiku tentram di sisiMu".
============ ======
PT.OTICS Indonesia
Production Control Dept.
Marketing & Prod. Control Div.
http://www.facebook.com/digunawan?ref=ts#/note.php?note_id=173342589296&ref=mf
Semuanya berawal ketika putri saya satu-satunya yang berusia 19 tahun baru saja meninggal karena overdosis narkotika.
Sungguh hidup saya hancur berantakan karenanya, suami saya saat ini masih terbaring di rumah sakit karena terkena stroke dan mengalami kelumpuhan karena memikirkan musibah ini.
Putera saya satu-satunya juga sempat mengalami depresi berat dan Sekarang masih dalam perawatan intensif sebuah klinik kejiwaan, dia juga merasa sangat terpukul dengan kepergian adiknya. Sungguh apa lagi yang bisa saya harapkan.
Kepergian Maya dikarenakan dia begitu guncang dengan kepergian Bik Inah pembantu kami..Hingga dia terjerumus dalam pemakaian Narkoba.
Mungkin terdengar aneh kepergian seorang pembantu bisa membawa dampak Begitu hebat pada putri kami.
Harus saya akui bahwa bik Inah sudah seperti keluarga bagi kami, dia telah ikut bersama kami sejak 20 tahun yang lalu dan ketika Doni berumur 2 tahun.
Bahkan bagi Maya dan Doni, bik Inah sudah seperti ibu kandungnya sendiri.
Ini semua saya ketahui dari buku harian Maya yang saya baca setelah dia meninggal..Maya begitu cemas dengan sakitnya bik Inah, berlembar-lembar buku hariannya berisi hal ini.
Dan ketika saya sakit (saya pernah sakit karena kelelahan dan diopname di rumah sakit selama 3 minggu)
Maya hanya menulis singkat sebuah kalimat di buku hariannya "Hari ini Mama sakit di Rumah sakit" , hanya itu saja.
Sungguh hal ini menjadikan saya semakin terpukul. Tapi saya akui ini semua karena kesalahan saya.
Begitu sedikitnya waktu saya untuk Doni, Maya dan Suami saya.
Waktu saya habis di kantor, otak saya lebih banyak berpikir tentang keadaan perusahaan dari pada keadaan mereka.
Berangkat jam 07:00 dan pulang di rumah 12 jam kemudian, bahkan mungkin lebih.
Ketika sudah sampai rumah rasanya sudah begitu capai untuk memikirkan urusan mereka.
Memang setiap hari libur kami gunakan untuk acara keluarga, namun sepertinya itu hanya seremonial dan rutinitas saja, ketika hari Senin tiba saya dan suami sudah seperti "robot" yang terprogram untuk urusan kantor.
Sebenarnya ibu saya sudah berkali-kali mengingatkan saya untuk berhenti bekerja sejak Doni masuk SMA namun selalu saya tolak, saya anggap ibu terlalu kuno cara berpikirnya.
Memang Ibu saya memutuskan berhenti bekerja dan memilih membesarkan kami 6 orang anaknya.
Padahal sebagai seorang sarjana ekonomi karir ibu waktu itu katanya sangat baik.
Dan ayahpun ketika itu juga biasa-biasa saja dari segi karir dan penghasilan.
Meski jujur saya pernah berpikir untuk memutuskan berhenti bekerja dan mau mengurus Doni dan Maya, namun selalu saja perasaan bagaimana kebutuhan hidup bisa terpenuhi kalau berhenti bekerja, dan lalu apa gunanya saya sekolah tinggi-tinggi? .
Meski sebenarnya suami saya juga seorang yang cukup mapan dalam karirnya dan penghasilan.
Dan biasanya setelah ada nasehat ibu saya menjadi lebih perhatian pada Doni dan Maya namun tidak lebih dari dua minggu semuanya kembali seperti asal urusan kantor dan karir fokus saya.
Dan kembali saya menganggap saya masih bisa membagi waktu untuk mereka, toh teman yang lain di kantor juga bisa dan ungkapan "kualitas pertemuan dengan anak lebih penting dari kuantitas" selalu menjadi patokan saya.
Sampai akhirnya semua terjadi dan diluar kendali saya dan berjalan begitu cepat sebelum saya sempat tersadar.
Maya berubah dari anak yang begitu manis menjadi pemakai Narkoba.
Dan saya tidak mengetahuinya! !! Sebuah sindiran dan protes Maya saat ini selalu terngiang di telinga.
Waktu itu bik Inah pernah memohon untuk berhenti bekerja dan memutuskan kembali ke desa untuk membesarkan Bagas, putera satu-satunya, setelah dia ditinggal mati suaminya .. Namun karena Maya dan Doni keberatan maka akhirnya kami putuskan agar Bagas dibawa tinggal bersama kami..
Pengorbanan bik Inah buat Bagas ini sangat dibanggakan Maya.
Namun sindiran Maya tidak begitu saya perhatikan. Akhirnya semua terjadi , setelah tiba-tiba jatuh sakit kurang lebih dua minggu, bik Inah meninggal dunia di Rumah Sakit.
Dari buku harian Maya saya juga baru tahu kenapa Doni malah pergi dari rumah ketika bik Inah di Rumah Sakit.
Memang Doni pernah memohon pada ayahnya agar bik Inah dibawa ke Singapore untuk berobat setelah dokter di sini mengatakan bahwa bik Inah sudah masuk stadium 4 kankernya.
Dan usul Doni kami tolak hingga dia begitu marah pada kami. Dari sini saya kini tahu betapa berartinya bik Inah buat mereka, sudah seperti ibu kandungnya! menggantikan tempat saya yang seolah hanya bertugas melahirkan mereka sajake dunia.
Tragis !
Dan sebuah foto "keluarga" di dinding kamar Maya sering saya amati Kalau lagi kangen dengannya. Beberapa bulan yang lalu kami sekeluarga ke desa bik Inah.
Atas desakan Maya kami sekeluarga menghadiri acara pengangkatan Bagas sebagai kepala sekolah madrasah setelah dia selesai kuliah dan belajar di pesantren..
Dan Doni pun begitu bersemangat untuk hadir di acara itu padahal dia paling susah untuk diajak ke acara serupa di kantor saya atau ayahnya.
Dan difoto "keluarga" itu tampak bik Inah, Bagas, Doni dan Maya tersenyum bersama..
Tak pernah kami lihat Maya begitu senang seperti saat itu dan seingat saya ..itulah foto terakhirnya.
Setelah bik Inah meninggal Maya begitu terguncang dan shock, kami sempat merisaukannya dan membawanya ke psikolog ternama di Jakarta .
Namun sebatas itu yang kami lakukan setelah itu saya kembali berkutat dengan urusan kantor.
Dan di halaman buku harian Maya penyesalan dan air mata tercurah.
Maya menulis :
"Ya Tuhan kenapa bik Inah meninggalkan Maya, terus siapa yang bangunin Maya, siapa yang nyiapin sarapan Maya, siapa yang nyambut Maya kalau pulang sekolah, Siapa yang ngingetin Maya buat berdoa, siapa yang Maya cerita kalau lagi kesel di sekolah, siapa yang nemenin Maya kalo nggak bisa tidur....... ...Ya Tuhan , Maya kangen banget sama bik Inah"
bukankah itu seharusnya tugas saya sebagai ibunya, bukan bik Inah ?
Sungguh hancur hati saya membaca itu semua, namun semuanya sudah terlambat tidak mungkin bisa kembali, seandainya semua bisa berputar kebelakang saya rela berkorban apa saja untuk itu.
Kadang saya merenung sepertinya ini hanya cerita sinetron di TV dan saya pemeran utamanya. Namun saya tersadar ini real dan kenyataan yang terjadi.
Sungguh saya menulis ini bukan berniat untuk menggurui siapapun tapi sekedar pengurang sesal saya semoga ada yang bisa mengambil pelajaran darinya.
Biarkan saya yang merasakan musibah ini karena sungguh tiada terbayang beratnya.
Semoga siapapun yang membaca tulisan ini bisa menentukan "prioritas hidup dan tidak salah dalam memilihnya". Biarkan saya seorang yang mengalaminya.
Saat ini saya sedang mengikuti program konseling/therapy untuk menentramkan hati saya.
Berkat dorongan seorang teman saya beranikan tulis ini semua.
Saya tidak ingin tulisan ini sebagai tempat penebus kesalahan saya, karena itu tidak mungkin! Dan bukan pula untuk memaksa anda mempercayainya, tapi inilah faktanya.
Hanya semoga ada yang memetik manfaatnya.
Dan saya berjanji untuk mengabdikan sisa umur saya untuk suami dan Doni.
Dan semoga Tuhan mengampuni saya yang telah menyia-nyiakan amanahNya pada saya.
Dan disetiap berdoa saya selalu memohon "YA Tuhan seandainya Engkau akan menghukum Maya karena kesalahannya, sungguh tangguhkanlah Ya Tuhan,
biar saya yang menggantikan tempatnya kelak, biarkan buah hatiku tentram di sisiMu".
============ ======
PT.OTICS Indonesia
Production Control Dept.
Marketing & Prod. Control Div.
http://www.facebook.com/digunawan?ref=ts#/note.php?note_id=173342589296&ref=mf
Thursday, October 22, 2009
humh <3
baru mengenalnya...
diamnya...
cueknaa....
blogna...
jejaring sosial internetna...
memikirkannya...
smuanaa...
heemmm....fall in love....
diamnya...
cueknaa....
blogna...
jejaring sosial internetna...
memikirkannya...
smuanaa...
heemmm....fall in love....
jeleek..kamu harus baca ini...
kenapa jelek...hari ini aku gag nemuin senyum kamu?
kamu mau boong dgn cara apapun aku bakal tetep tau dan ngrasa...
senyum hari ini hanya sebagai topeng keceriaanmu...aku tau itu jelek!
terlalu egoiskah aku untuk tak mengerti kamu?
aku temui kamu..aku harap kamu baik hari ini..
suaramu cukup parau di telpon tadi pagi...
aku temui kamu hari ini berharap aku tau kondisimu saat itu...
benerkaan...aku gag dapet senyum kamu..
yang aku dapetin cuma tatapan kosong...LAGI...dan LAGI...
aku benci itu...bukan aku egois..mana jelek yang aku kenal??!!!!
sedikit kamu bicara dan saat itulah aku mengerti..
tak perlu kamu jujur padaku atas hal itu...
terkadangpun apa yang kita inginkan tak selamanya terwujud bahkan kita miliki...
mimpi itu..harapan itu akan terwujud...
bakat itu semangat itu akan terus ada...
banyak jalan jelek..jangan menyerah!!
kamu mau boong dgn cara apapun aku bakal tetep tau dan ngrasa...
senyum hari ini hanya sebagai topeng keceriaanmu...aku tau itu jelek!
terlalu egoiskah aku untuk tak mengerti kamu?
aku temui kamu..aku harap kamu baik hari ini..
suaramu cukup parau di telpon tadi pagi...
aku temui kamu hari ini berharap aku tau kondisimu saat itu...
benerkaan...aku gag dapet senyum kamu..
yang aku dapetin cuma tatapan kosong...LAGI...dan LAGI...
aku benci itu...bukan aku egois..mana jelek yang aku kenal??!!!!
sedikit kamu bicara dan saat itulah aku mengerti..
tak perlu kamu jujur padaku atas hal itu...
terkadangpun apa yang kita inginkan tak selamanya terwujud bahkan kita miliki...
mimpi itu..harapan itu akan terwujud...
bakat itu semangat itu akan terus ada...
banyak jalan jelek..jangan menyerah!!
Tuesday, October 20, 2009
Selamat menjalankan tugas baru, SBY
terlalu banyak pro kontra terhadap bapak presiden kita satu itu...
pemilupun sudah menghasilkan...apapun dan bagaimanapun hasil pemerintahannya selama periode kemarin, saya ucapkan selamat menjalankan pemerintahan di Indonesia yang ke dua kalinya...
saya sebagai warga negara Indonesia akan mendukung bapak sebagai presiden...
=)
Sunday, October 18, 2009
aku disini
seperti terasing dalam keramaian..
seperti telah mengenal namun tak berarti,,,.
raut muka itu terlalu capek..
seakan ingin berbicara namun kenapa dipendam...
bicara banyak seperti menutupi...
aku sudah mengenalmu jauh...aku sudah coba pahamimu sejak fase itu..yang mengajarkanku kejujuran namun ntah mengapa kamu sendiri yang melanggarnya...
jalan ini masi panjang (dan memang ku harap smua penghidupan ini masi panjang)..hidup kitapun bukan untuk siapa dan apa saja...
aku akan tetap disini..temani kamu semampuku...sebatas yang aku bisa...
dan aku tak pernah mau mengulang hingga aku kehilanganmu...
disini...dengan apapun dengan siapapun kita hidup...hidup inilah yang membawa kita bersama dalam bantu dan suka duka...selayak merangkai rantai yang panjang
ingatlah itu..sahabat terbaikku...
seperti telah mengenal namun tak berarti,,,.
raut muka itu terlalu capek..
seakan ingin berbicara namun kenapa dipendam...
bicara banyak seperti menutupi...
aku sudah mengenalmu jauh...aku sudah coba pahamimu sejak fase itu..yang mengajarkanku kejujuran namun ntah mengapa kamu sendiri yang melanggarnya...
jalan ini masi panjang (dan memang ku harap smua penghidupan ini masi panjang)..hidup kitapun bukan untuk siapa dan apa saja...
aku akan tetap disini..temani kamu semampuku...sebatas yang aku bisa...
dan aku tak pernah mau mengulang hingga aku kehilanganmu...
disini...dengan apapun dengan siapapun kita hidup...hidup inilah yang membawa kita bersama dalam bantu dan suka duka...selayak merangkai rantai yang panjang
ingatlah itu..sahabat terbaikku...
Wednesday, October 14, 2009
Membacapun aku suliit ='(
huum...itu bunyi sms yang aku kirim ke abang...
hiks..sedih sekalii...memang dunia baru bagiku dalam membaca resep obat..walo aku dah 4 tahun menggeluti pendidikan obat-obatan alias farmasi inii..tapi dalam 4 tahun itu aku sedikit sekali mendapatkan ilmu resep..hanya semester awal saja sepertinyaa...karna aku lebih mendalami farmasi industri disana...ttg teknologi, genetik, sintesis obat dll..
dan sekarang..ketika aku menjalani kuliah profesiku dan mengikuti praktikum compounding&dispensing..what must i do? aku harus bnr2 menghapalkan beribu obat!*lebay..ya gag c..stidaknya tau golongan2 obat ini untuk ituu*..hahahaha..rasanya beraat sekalii...mainframe apoteker sebagai orang yang tau obat dan akuu???hiks...^^my mom saay..kamu bisa anakQ...luv u^^ luv u to mom...*kangeen mamah*
huum maah..diapaliin dipraktekin ntar pasti lama2 apaal...hehhee
masalah ke dua ialaah...aku baru menyadariii..sangat menyadariii..bagaimana susahnya membaca reseep dokteerr....nakalna 1 temenku bilaang ke dosenku...ne dokter mu matiin apoteker pa yh tulisanny jelek bangeet!! bagiku puun betapa susaahnaa aku membacanyaa...dan akhirnya tercetuus...membaca pun aku suliit....tulisan kek dieret pake tulisan latin yang kebaca cuman hurup depan ma beberapa hurup ajah...huaaa...pgn nguyek2 dokter dah kalo gn *hahaha..makanya t malees bgt nyari co dokteer..ntar pny dendam pribadi lagi...ihihihihih*
yaah...emang c gag bisa nyalahin dokter karna pada kenyataanny dokter biasanya super duper sibuk jam kerja tinggi..pagi buka praktek dirumah..siang ke RS negri..ntar sore praktek dirumahnya eh malemnya dah praktek lg di RS swastaa....*bisa kebayang kaan gmn kayanya merekaa..hahahahahah* makanya itupun "harus" dipahami kenapa tulisan mereka jelek..bagi orang awam mgkn bakal bilang...itu semua rahasia dokter-apoteker...biar apoteker aja yang tau...pasien juga harus tauu kooq...jadi kalo ke dokter tanya ajaah obat kita apaa..
di negara maju, resep dokter tu dah ditulis pake komputer..jadi akan mengurangi kesalahan pemberian obat ke pasien..apoteker pun akan lebih semangat membuatkan obat buat pasienny..gmnpun kan...pasien harus puas atas kerja kita...di Indonesia ada beberapa rumah sakit yang udah bikin resepnya pake komputer dan punya sistem informasi manajemen yang baik...menurut aku keuntunganny banyak koq..stidaknya bukan cuma apoteker aja yang dibuat lebih mudah kerjanya, tapi dokternya sendiripun dengan database obat yang ada tinggal klik-klik dan klik dalam pemilihan obat..database smua ttg obat ma rekam medis pasien juga dibuat ada disituu...kan lebih mudah mengontrol dan mengurangi medication error...bnr tak?
sapa sii yang gag mu mendapatkan pelayanan terbaik untuk kesehatan kita??
==sambil dengerin simponi malam dan pergilah kau-sherina==
hiks..sedih sekalii...memang dunia baru bagiku dalam membaca resep obat..walo aku dah 4 tahun menggeluti pendidikan obat-obatan alias farmasi inii..tapi dalam 4 tahun itu aku sedikit sekali mendapatkan ilmu resep..hanya semester awal saja sepertinyaa...karna aku lebih mendalami farmasi industri disana...ttg teknologi, genetik, sintesis obat dll..
dan sekarang..ketika aku menjalani kuliah profesiku dan mengikuti praktikum compounding&dispensing..what must i do? aku harus bnr2 menghapalkan beribu obat!*lebay..ya gag c..stidaknya tau golongan2 obat ini untuk ituu*..hahahaha..rasanya beraat sekalii...mainframe apoteker sebagai orang yang tau obat dan akuu???hiks...^^my mom saay..kamu bisa anakQ...luv u^^ luv u to mom...*kangeen mamah*
huum maah..diapaliin dipraktekin ntar pasti lama2 apaal...hehhee
masalah ke dua ialaah...aku baru menyadariii..sangat menyadariii..bagaimana susahnya membaca reseep dokteerr....nakalna 1 temenku bilaang ke dosenku...ne dokter mu matiin apoteker pa yh tulisanny jelek bangeet!! bagiku puun betapa susaahnaa aku membacanyaa...dan akhirnya tercetuus...membaca pun aku suliit....tulisan kek dieret pake tulisan latin yang kebaca cuman hurup depan ma beberapa hurup ajah...huaaa...pgn nguyek2 dokter dah kalo gn *hahaha..makanya t malees bgt nyari co dokteer..ntar pny dendam pribadi lagi...ihihihihih*
yaah...emang c gag bisa nyalahin dokter karna pada kenyataanny dokter biasanya super duper sibuk jam kerja tinggi..pagi buka praktek dirumah..siang ke RS negri..ntar sore praktek dirumahnya eh malemnya dah praktek lg di RS swastaa....*bisa kebayang kaan gmn kayanya merekaa..hahahahahah* makanya itupun "harus" dipahami kenapa tulisan mereka jelek..bagi orang awam mgkn bakal bilang...itu semua rahasia dokter-apoteker...biar apoteker aja yang tau...pasien juga harus tauu kooq...jadi kalo ke dokter tanya ajaah obat kita apaa..
di negara maju, resep dokter tu dah ditulis pake komputer..jadi akan mengurangi kesalahan pemberian obat ke pasien..apoteker pun akan lebih semangat membuatkan obat buat pasienny..gmnpun kan...pasien harus puas atas kerja kita...di Indonesia ada beberapa rumah sakit yang udah bikin resepnya pake komputer dan punya sistem informasi manajemen yang baik...menurut aku keuntunganny banyak koq..stidaknya bukan cuma apoteker aja yang dibuat lebih mudah kerjanya, tapi dokternya sendiripun dengan database obat yang ada tinggal klik-klik dan klik dalam pemilihan obat..database smua ttg obat ma rekam medis pasien juga dibuat ada disituu...kan lebih mudah mengontrol dan mengurangi medication error...bnr tak?
sapa sii yang gag mu mendapatkan pelayanan terbaik untuk kesehatan kita??
==sambil dengerin simponi malam dan pergilah kau-sherina==
Sunday, October 11, 2009
HAK UNTUK BERBAHAGIA
Sahabat-sahabat saya yang hatinya baik,
Kebahagiaan adalah hak. Dan seperti semua hak, kitalah yang diharapkan datang menjemputnya.
Di dalam maklumat mengenai hak kita bagi kehidupan yang baik - ada perintah untuk memantaskan diri bagi tingkat-tingkat kebahagiaan yang naik.
Lebih jauh, kita juga diminta untuk menerima tugas yang harus diemban oleh semua yang telah diberkati dengan kebahagiaan.
Karena,
Bersama semua hak, ada tanggung-jawab.
Dan tanggung-jawab bagi mereka yang dibahagiakan, adalah membahagiakan saudaranya.
Maka orang yang tidak ingin tertunda kebahagiaannya, dia harus mendahulukan tercapainya kebahagiaan orang lain.
………..
Sahabat terkasih,
Marilah kita terima dengan ikhlas, bahwa
Kebahagiaan adalah masalah keputusan.
Hidup yang berbahagia adalah untaian dari keputusan-keputusan untuk berbahagia, dari satu waktu ke waktu berikutnya.
Maka putuskanlah untuk berbahagia, karena dengannya semua pikiran, perasaan, dan tindakan Anda akan berfokus pada yang membahagiakan.
Tetapi, seperti semua keputusan – ia sering dikerdilkan oleh tidak cukupnya ketegasan.
Keputusan yang berdampak adalah keputusan yang tegas.
Dan ketegasan untuk berbahagia datang dari keikhlasan untuk berpihak kepada yang membahagiakan.
Maka tegaslah untuk memutuskan bahwa:
Waktu terbaik untuk berbahagia adalah sekarang.
Tempat terbaik untuk berbahagia adalah di sini.
Dan cara terbaik untuk berbahagia adalah membahagiakan orang lain.
Dan yang berikut adalah undangan bagi dia yang hampir menerima kekalahan dalam upayanya untuk menjadi pribadi yang berbahagia;
Jika kita belum mampu merasa bahagia,
marilah kita hidup dengan cara yang menjadikan kita pantas untuk berbahagia.
Karena,
Tujuan hidup kita bukanlah untuk menjadi berbahagia.
Tujuan hidup kita adalah untuk menjadi sebab bagi kebahagiaan,
bagi diri sendiri dan bagi sebanyak mungkin orang lain.
Dan yang ini sangat penting,
Sahabat-sahabat saya yang hatinya ranum bagi pemuliaan,
Marilah kita hidup untuk membahagiakan sebanyak mungkin orang lain, agar kita dijauhkan dari kecenderungan untuk berlemah diri dalam kesedihan.
Perhatikanlah,
Orang yang hidup hanya untuk dirinya sendiri – lebih mudah untuk merasa sedih dan tidak berguna.
Marilah kita melibatkan diri dalam kesibukan kemanusiaan untuk
mengeluarkan saudara kita yang terkungkung dalam kelemahan, membebaskan mereka yang terjepit dalam penderitaan,
dan menegakkan mereka yang terbongkokkan oleh kemiskinan.
Dan untuk menutup pembicaraan yang sebetulnya tidak akan bisa ditutup ini, karena keharusan untuk menjadi sebab bagi kebahagiaan saudara-saudara kita berlaku sepanjang hayat kita,
ini adalah yang dipesankan bagi kita:
Perasaan kita ditentukan oleh apa yang kita kerjakan dan yang kita hindari. Karena, tidak mungkin bagi kita untuk berbahagia dalam menghindari melakukan yang baik.
Maka janganlah hindari pikiran yang baik, perasaan yang baik, dan terutama jangan hindari tindakan yang baik.
Jika kebahagiaan hidup ini penting bagi Anda dan mereka yang Anda cintai;
Muliakanlah kehidupan, muliakan setiap jiwa yang Anda sentuh,
lalu perhatikan apa yang terjadi.
Mario Teguh
Founder | MTSuperClub | 081-211-56900 | For The Happiness Of Others | Jakarta
http://www.facebook.com/note.php?note_id=149559429404&ref=mf
*like this*
cari bahagia untuk orang lain baru diri sendiri.. =)
Kebahagiaan adalah hak. Dan seperti semua hak, kitalah yang diharapkan datang menjemputnya.
Di dalam maklumat mengenai hak kita bagi kehidupan yang baik - ada perintah untuk memantaskan diri bagi tingkat-tingkat kebahagiaan yang naik.
Lebih jauh, kita juga diminta untuk menerima tugas yang harus diemban oleh semua yang telah diberkati dengan kebahagiaan.
Karena,
Bersama semua hak, ada tanggung-jawab.
Dan tanggung-jawab bagi mereka yang dibahagiakan, adalah membahagiakan saudaranya.
Maka orang yang tidak ingin tertunda kebahagiaannya, dia harus mendahulukan tercapainya kebahagiaan orang lain.
………..
Sahabat terkasih,
Marilah kita terima dengan ikhlas, bahwa
Kebahagiaan adalah masalah keputusan.
Hidup yang berbahagia adalah untaian dari keputusan-keputusan untuk berbahagia, dari satu waktu ke waktu berikutnya.
Maka putuskanlah untuk berbahagia, karena dengannya semua pikiran, perasaan, dan tindakan Anda akan berfokus pada yang membahagiakan.
Tetapi, seperti semua keputusan – ia sering dikerdilkan oleh tidak cukupnya ketegasan.
Keputusan yang berdampak adalah keputusan yang tegas.
Dan ketegasan untuk berbahagia datang dari keikhlasan untuk berpihak kepada yang membahagiakan.
Maka tegaslah untuk memutuskan bahwa:
Waktu terbaik untuk berbahagia adalah sekarang.
Tempat terbaik untuk berbahagia adalah di sini.
Dan cara terbaik untuk berbahagia adalah membahagiakan orang lain.
Dan yang berikut adalah undangan bagi dia yang hampir menerima kekalahan dalam upayanya untuk menjadi pribadi yang berbahagia;
Jika kita belum mampu merasa bahagia,
marilah kita hidup dengan cara yang menjadikan kita pantas untuk berbahagia.
Karena,
Tujuan hidup kita bukanlah untuk menjadi berbahagia.
Tujuan hidup kita adalah untuk menjadi sebab bagi kebahagiaan,
bagi diri sendiri dan bagi sebanyak mungkin orang lain.
Dan yang ini sangat penting,
Sahabat-sahabat saya yang hatinya ranum bagi pemuliaan,
Marilah kita hidup untuk membahagiakan sebanyak mungkin orang lain, agar kita dijauhkan dari kecenderungan untuk berlemah diri dalam kesedihan.
Perhatikanlah,
Orang yang hidup hanya untuk dirinya sendiri – lebih mudah untuk merasa sedih dan tidak berguna.
Marilah kita melibatkan diri dalam kesibukan kemanusiaan untuk
mengeluarkan saudara kita yang terkungkung dalam kelemahan, membebaskan mereka yang terjepit dalam penderitaan,
dan menegakkan mereka yang terbongkokkan oleh kemiskinan.
Dan untuk menutup pembicaraan yang sebetulnya tidak akan bisa ditutup ini, karena keharusan untuk menjadi sebab bagi kebahagiaan saudara-saudara kita berlaku sepanjang hayat kita,
ini adalah yang dipesankan bagi kita:
Perasaan kita ditentukan oleh apa yang kita kerjakan dan yang kita hindari. Karena, tidak mungkin bagi kita untuk berbahagia dalam menghindari melakukan yang baik.
Maka janganlah hindari pikiran yang baik, perasaan yang baik, dan terutama jangan hindari tindakan yang baik.
Jika kebahagiaan hidup ini penting bagi Anda dan mereka yang Anda cintai;
Muliakanlah kehidupan, muliakan setiap jiwa yang Anda sentuh,
lalu perhatikan apa yang terjadi.
Mario Teguh
Founder | MTSuperClub | 081-211-56900 | For The Happiness Of Others | Jakarta
http://www.facebook.com/note.php?note_id=149559429404&ref=mf
*like this*
cari bahagia untuk orang lain baru diri sendiri.. =)
zona ini
zona ini ku sebut zona tidak nyaman..
tak henti aku mengeluh bosan..capek..aah semuanya...
namun..ingatkah?ketika semua ini harus dilewati dengan baik,..tetap saja Kau pancarkan nikmatMu untukku...setidaknya..ada saja yang menemaniku ketika ku lembur, sedih bahkan hanya minta ditemani makan siang...
alhamdulillah...aku tetap butuh kamu..kamu dan kamu...^^
tak henti aku mengeluh bosan..capek..aah semuanya...
namun..ingatkah?ketika semua ini harus dilewati dengan baik,..tetap saja Kau pancarkan nikmatMu untukku...setidaknya..ada saja yang menemaniku ketika ku lembur, sedih bahkan hanya minta ditemani makan siang...
alhamdulillah...aku tetap butuh kamu..kamu dan kamu...^^
Sunday, October 04, 2009
seminggu aku kuliah
mangstaab ciin...pengen treaak daaah...
baru seminggu ni aku kembali ke kampus...setelah 2 minggu melarikan diri dari mua kesibukan kampus..bolos..liburan..mudik..ketemu kluarga tercintaa..reunian..muana daah...
masuk kampus penuh dengan oleh-oleh ampe lum sempet puasa syawal..bukan karna banyak ole2 doang c..krn dapet juga..hehe...
yup...kuliah profesi ini membahas tentang konseling farmasi...begitulah..semakin merasa tersindir akan keprofesian farmasi..kenapa profesi ini tidak dikenal baik di masyarakat kita? salah satu alasanny pun karna apoteker gag pernah ada di apotek untuk melayani pasien...kalopun ada hanya berada di belakang untuk menandatangani surat2 penting untuk pertanggungjawaban ke dinas (kesehatan,BPOM-red). kalo engga, apoteker cuma ngjual obat tanpa pelayanan dan konseling ttg obat ke pasien..coba de..kalo kamu ke apotek buat beli obat, pernah nemu apoteker trus dy nanya2 soal kesehatan kamu dan jelasin obat2 yang kamu beli dan butuhin?enak bgt kan pasti kalo ada kek gt?coba de diitung berapa apotek yang dah nerapin sistem seperti itu?
*bermimpi tua kelak memiliki apotek seperti itu..gag cuma jual obat ajah tp jual jasa kita ttg obat*
muana bisa kelaksana tergantung kita para farmasis ato apoteker..right?ilmu kita gag kalah jauh ma dokter..coba de dokter diminta nerangin interaksi obat ma farmakologi?gag mua dokter tau kan?hehehe...
teruus....banyak pembelajaran tentang perusahaan farmasi..hehe..ini tetap menjadi impianku...bisa masuk, belajar, cari pengalaman dan kerjaan dari perusahaan farmasi..dikolaborasiin ma kuliah jumat-sabtu aku, semuana butuh manajemen...semuanya butuh direncanakan..butuh diorganisasi, butuh pelaksanaan yang jelas dan butuh dikontrol...begitulah..begitu banyak perusahaan farmasi namun tetap saja hanya beberapa yang terkenal...karna apa?karna manajeman itu kan pastina...
ynag lebih mangstab lagi nee...sabtu yang harusna t kul s2 jadi kebingungan gara2 profesi ada kul manajemen produksi sabtu minggu...(aaarrggghhh..what de hellll!!!!!!minggu2 kuliaah!!)huhuhu..jujur emang itu kesan pertama denger ma baca pengumuman jadwal kul manajemen produksi...1 semester belajar dijadiin 2 hari..iyah karna dosen itu istimewa..bliau seorang praktisi dan top manajer di sanbe farma...beliau banyak mengajarkan tentang inovasi kesuksesan dan bisnis..hebatnya beliau adalah gag pernah telat..bahkan bliau selalu dateng 10 menit sebelum mulai kul (t..kamu dateng jam berapa yh?jkekekekek)...ilmuna juga banyak...dari mulai manajemen, pharmaceutical care, pharmaceutical engineering, pengalaman kerja di hampir semua perusahaan 5 besar farmasi di Indonesiaa...huaa...manteep daah..
inovasi!inovasi!inovasi!berkarya!berkarya!berkarya!
jujur capeek...otak bener2 kek panaas!belum ngapalin segudang nama obat tuu..hemmhh...bener2 dah..zona ini gag nyamaan bangeet...tp dari sinilah nantinya akan mengakibatkan kesuksesaan!
ternyata oh ternyataa...farmasis oh farmasiis...sayang gitu caay kalo kamu udah capek2 kulia cuma ada dibelakang layar apotek..ato cuma maen2 ke apotek 1 bulan sekalii...kapan gituu kesehatan indonesia maju kalo gn truus...
hahahhaa..yuk mari kita tetep nimba ilmu...belajar dan cari pengalaman dulu di industri farmasi trus kalo dah pny modal buka tu apotek yang bnr...gag cuma jual obat ajaah tapi kasi pasien2 konseling ttg obaat...
buat yang suka ke apotek beli obat...ayo kerjain apotekerna!tanya2 obat yang kalian beli...hehehe....
baru seminggu ni aku kembali ke kampus...setelah 2 minggu melarikan diri dari mua kesibukan kampus..bolos..liburan..mudik..ketemu kluarga tercintaa..reunian..muana daah...
masuk kampus penuh dengan oleh-oleh ampe lum sempet puasa syawal..bukan karna banyak ole2 doang c..krn dapet juga..hehe...
yup...kuliah profesi ini membahas tentang konseling farmasi...begitulah..semakin merasa tersindir akan keprofesian farmasi..kenapa profesi ini tidak dikenal baik di masyarakat kita? salah satu alasanny pun karna apoteker gag pernah ada di apotek untuk melayani pasien...kalopun ada hanya berada di belakang untuk menandatangani surat2 penting untuk pertanggungjawaban ke dinas (kesehatan,BPOM-red). kalo engga, apoteker cuma ngjual obat tanpa pelayanan dan konseling ttg obat ke pasien..coba de..kalo kamu ke apotek buat beli obat, pernah nemu apoteker trus dy nanya2 soal kesehatan kamu dan jelasin obat2 yang kamu beli dan butuhin?enak bgt kan pasti kalo ada kek gt?coba de diitung berapa apotek yang dah nerapin sistem seperti itu?
*bermimpi tua kelak memiliki apotek seperti itu..gag cuma jual obat ajah tp jual jasa kita ttg obat*
muana bisa kelaksana tergantung kita para farmasis ato apoteker..right?ilmu kita gag kalah jauh ma dokter..coba de dokter diminta nerangin interaksi obat ma farmakologi?gag mua dokter tau kan?hehehe...
teruus....banyak pembelajaran tentang perusahaan farmasi..hehe..ini tetap menjadi impianku...bisa masuk, belajar, cari pengalaman dan kerjaan dari perusahaan farmasi..dikolaborasiin ma kuliah jumat-sabtu aku, semuana butuh manajemen...semuanya butuh direncanakan..butuh diorganisasi, butuh pelaksanaan yang jelas dan butuh dikontrol...begitulah..begitu banyak perusahaan farmasi namun tetap saja hanya beberapa yang terkenal...karna apa?karna manajeman itu kan pastina...
ynag lebih mangstab lagi nee...sabtu yang harusna t kul s2 jadi kebingungan gara2 profesi ada kul manajemen produksi sabtu minggu...(aaarrggghhh..what de hellll!!!!!!minggu2 kuliaah!!)huhuhu..jujur emang itu kesan pertama denger ma baca pengumuman jadwal kul manajemen produksi...1 semester belajar dijadiin 2 hari..iyah karna dosen itu istimewa..bliau seorang praktisi dan top manajer di sanbe farma...beliau banyak mengajarkan tentang inovasi kesuksesan dan bisnis..hebatnya beliau adalah gag pernah telat..bahkan bliau selalu dateng 10 menit sebelum mulai kul (t..kamu dateng jam berapa yh?jkekekekek)...ilmuna juga banyak...dari mulai manajemen, pharmaceutical care, pharmaceutical engineering, pengalaman kerja di hampir semua perusahaan 5 besar farmasi di Indonesiaa...huaa...manteep daah..
inovasi!inovasi!inovasi!berkarya!berkarya!berkarya!
jujur capeek...otak bener2 kek panaas!belum ngapalin segudang nama obat tuu..hemmhh...bener2 dah..zona ini gag nyamaan bangeet...tp dari sinilah nantinya akan mengakibatkan kesuksesaan!
ternyata oh ternyataa...farmasis oh farmasiis...sayang gitu caay kalo kamu udah capek2 kulia cuma ada dibelakang layar apotek..ato cuma maen2 ke apotek 1 bulan sekalii...kapan gituu kesehatan indonesia maju kalo gn truus...
hahahhaa..yuk mari kita tetep nimba ilmu...belajar dan cari pengalaman dulu di industri farmasi trus kalo dah pny modal buka tu apotek yang bnr...gag cuma jual obat ajaah tapi kasi pasien2 konseling ttg obaat...
buat yang suka ke apotek beli obat...ayo kerjain apotekerna!tanya2 obat yang kalian beli...hehehe....
Subscribe to:
Posts (Atom)